Monday, April 26, 2010
Saturday, April 24, 2010
Kepada YTD
Apa kabar mu
baik sajakah kau disana
tak usah kau kawatir karena kamu tak perlu kawatir
hidup terus berjalan dan waktu pun berlalu
gelap menjadi terang dan siang pun menjadi malam
yang terang belum tentu jelas
dan yang gelap tak selalu hitam
perasaan berubah begitu mudah
benar dan salah adalah berbeda bagi setiap orang
hati hati....
Iingat makan dan jangan banyak bergadang
aku selalu di sini kalau kau mencariku
dan aku masih sama...
baik sajakah kau disana
tak usah kau kawatir karena kamu tak perlu kawatir
hidup terus berjalan dan waktu pun berlalu
gelap menjadi terang dan siang pun menjadi malam
yang terang belum tentu jelas
dan yang gelap tak selalu hitam
perasaan berubah begitu mudah
benar dan salah adalah berbeda bagi setiap orang
hati hati....
Iingat makan dan jangan banyak bergadang
aku selalu di sini kalau kau mencariku
dan aku masih sama...
Monday, April 19, 2010
Menulis pengganti cerita
Cerita...
Tak bisa ku bercerita...
Tenggorokan ku terikat... tercekat... hatiku membeku...
Bagaimana ku bisa bercerita... mengeluaran suara saja aku tak mampu...
Menulis..
Aku hanya bisa menulis... menyampaikan isi hati...
Sampai kapan aku menulis...
Setiap ku selesai menulis... tak jua lega rasa hatiku...
Semakin ingin ku menulis...
Berhenti...
Berusaha berhenti menulis..
Tiada yang bisa kukerjakan... tertelan kabut.... sirna....
Tak bisa ku bercerita...
Tenggorokan ku terikat... tercekat... hatiku membeku...
Bagaimana ku bisa bercerita... mengeluaran suara saja aku tak mampu...
Menulis..
Aku hanya bisa menulis... menyampaikan isi hati...
Sampai kapan aku menulis...
Setiap ku selesai menulis... tak jua lega rasa hatiku...
Semakin ingin ku menulis...
Berhenti...
Berusaha berhenti menulis..
Tiada yang bisa kukerjakan... tertelan kabut.... sirna....
Bahagia
Bahagia...
Berbinar mata... hati serasa penuh dengan harap.. udara serasa harum oleh bunga... mentari hangat menyinari... ah... sungguh pun engkau sudah bahagia...
Tertawa..
hahahhahahaha... nyaring.. renyah.. seolah perasaan bahagiamu tersampaikan dari suara tawa mu... seluruh raut wajah mu seolah mengalahkan mentari... ah.. sungguh pun engkau sudah bahagia...
Tersenyum...
sungging dibibirmu seolah aku melihat bulan didalamnya... lembut menyinari... mengalahkan sinar bulan... ah... sungguh pun engkau sudah bahagia....
Gerak
Alunan gerakmu mantap... lambaian tangan mu bagai nyiur tersapu angin... lembut... memanggil dengan penuh kasih... gerak mu seolah memancarkan seluruh bahagia mu... ah... sungguh pun engkau sudah bahagia...
Berbinar mata... hati serasa penuh dengan harap.. udara serasa harum oleh bunga... mentari hangat menyinari... ah... sungguh pun engkau sudah bahagia...
Tertawa..
hahahhahahaha... nyaring.. renyah.. seolah perasaan bahagiamu tersampaikan dari suara tawa mu... seluruh raut wajah mu seolah mengalahkan mentari... ah.. sungguh pun engkau sudah bahagia...
Tersenyum...
sungging dibibirmu seolah aku melihat bulan didalamnya... lembut menyinari... mengalahkan sinar bulan... ah... sungguh pun engkau sudah bahagia....
Gerak
Alunan gerakmu mantap... lambaian tangan mu bagai nyiur tersapu angin... lembut... memanggil dengan penuh kasih... gerak mu seolah memancarkan seluruh bahagia mu... ah... sungguh pun engkau sudah bahagia...
di Pulau Karang -Part 4-
........................
tanpa daya tanpa tenaga... sendirian... langit semakin gelap dan semakin menghitam... atau hanya diriku yang memang sudah tak bisa melihat... sakitnya.. pedihnya... luka yang menganga.. lecet oleh cabik pasir... tersiram gulungan air garam ombak... sesekali aku dihempas angin ke arah karang tajam seolah tak mau membiarkan lukaku tak bertambah... sudah tak mampu berkata lagi... sudah tak mampu melihat lg... entah kenapa perasaan ini tak jua hilang... sampai kapan kah perasaan ini bertahan.... ataukah sampai mati aku harus menangungya... atau bahkan selepas aku mati pun masih harus kupertanggung jawabkan... aku sudah putus asa... kali ini tak akan ada yang mengulurkan tangan untuk membantu... aku masih ingat saat bersamamu... saat kita masih berjalan bersama dianak sungai... sebelum dipisahkan oleh ganas samudera.. senyum dan ketawamu saat berjumpa pertama sungguh membuatku tak bisa melupakaan mu... tatapan mata mu saat kepulanganku sungguh membuat hatiku tergetar tak menentu... di sebuah rumah adat kita memulai jalan kita... kau temani perjalananku dengan kecupan di pipiku... bahagia... sungguh ku bahagia... kita lewati perjalanan bersama... kau yang tinggal disebuah benteng kala itu... masih kah benteng itu.... dan aku yang harus melewati sungai dengan tikus berenang didalamnya hanya untuk berjumpa denganmu... sungguh pun ketika melihat kamu tersenyum.. semua derita pedih dan lelah ku serasa hilang...
apakah ini hanya khayalan... ataukah ini kenyataan... kenapa bayangan wajahmu muncul lekat dan semakin nyata diwajahku... ah.. ternyta ini hanya sebuah khayalan... sakit pedih nya hatiku... apa ini yang mengalir dari mataku... apakah aku menangis... tapi kok rasanya begitu manis dan hangat... tak seperti air mata...
apakah ini hanya khayalan... ataukah ini kenyataan... yang bisa kurasakan hanya derap hati ku.... sakit dan pedih... ah.. ini kenyataan... ini bukan mimpi...
Badai samudera -Part 3-
Langit biru perlahan menghitam... perlahan gumpalan awan hitam muncul dari setitik kelabu sampai membesar bak menelan mentari... angin lembut yang membawa rakit ku melaju di atas samuderaku memberontak... menerpa ombak... menghempaskan rakit ku... memporak porandakan ikatan yang telah terjalin erat... aku hanya berharap semoga engkau tak mengalami apa yang sedang kualami... doa pun kupanjatkan untuk mu... biarkan badai ini hanya disamuderaku... hempaskan aku kemana pun engkau suka.. jangan engkau sentuh samuderanya... kumohon.. biarkan dia tenang disamuderanya... petir menjawab doa ku... bergelegar memecah harapanku... menyambar tiang bendera rakit hidupku.. membakar layar perjalanan ku... berulang kali kusiram kan dengan ombak yang terus menghempas.. berusaha memadamkan api... kenapa api ini justru semakin membesar membakar habis layar dan perlahan membakar habis tiang tempat ku berpegang...
terhempas ombak tuk kesian kali tanpa pegangan dan aku pun terjungkal... tergulung dalam ganas nya... terhempas angin.. terbanting terbentur sisa rakit... gemuruh masih jelas ku dengar... kilatan cahaya bak kemurkaan langit terang sesekali seolah mentari kembali bersinar... hanya langit semakin gelap menghitam... aku sendirian.. berteriak pun tiada yang menolong... sampai ku terdampar... terlalu lelah ku tuk bangkit... kukumpulkan sedikit tenaga tuk membuka mata... pulau ini hanya sebuah karang batu... kubiarkan tubuh ku tercabik pasir oleh ganas ombak... tubuh ku tiada terasa... hanya kesadaranku yang tersisa... seolah disisakan untuk merasakan pedihnya hatiku... apakah engkau baik baik saja disana ? semoga engkau baik baik saja... walaupun aku tau engkau pasti akan berkata baik baik saja walau ini menimpamu.. karna aku pun juga akan mengatakan demikian... dengarkan kalau engkau bisa mendengarkan... aku baik baik saja disini... aku bahagia di samuderaku... bagaimana dengan dirimu... di sini langit begitu cerah... aku sudah sampai disebuah pulau... pulau ini begitu indah... rumput ilalang seolah menyelimutiku ketika tidur dan angin membelai meninabobokkan ku bersama suara binatang malam.. kala pagi burung berkicau dengan lembutnya membangunkanku... saat siang kupu menemaniku bermain... aku bahagia disini... kamu gak usah kesini untuk mencariku... ini samuderaku... dan aku gak ingin membaginya bersamamu... hahhahahaha... aku sudah senang disini... semoga engkau bahagia disana...
5 huruf itu CINTA
5 huruf... dan semua huruf takkan mampu menjelaskan apa itu...
bah... dunia seakan sirna... langit bagaikan selimut dan sepoi angin bagaikan belaian bidadari... berjuta bintang selaksa jatuh dari angkasa menghias senyum tiap pencinta...
bah... langit seakan kelam.. mendung menggelanyut... rintik hujan bagai jarum berjatuhan dari langit... menusuk sakit setiap pecinta... duri ilalang menembus pedih tiada peri...
bah... aku hanya manusia biasa... aku jg seorang pecinta...
bah... dunia seakan sirna... langit bagaikan selimut dan sepoi angin bagaikan belaian bidadari... berjuta bintang selaksa jatuh dari angkasa menghias senyum tiap pencinta...
bah... langit seakan kelam.. mendung menggelanyut... rintik hujan bagai jarum berjatuhan dari langit... menusuk sakit setiap pecinta... duri ilalang menembus pedih tiada peri...
bah... aku hanya manusia biasa... aku jg seorang pecinta...
Subscribe to:
Comments (Atom)