........................
tanpa daya tanpa tenaga... sendirian... langit semakin gelap dan semakin menghitam... atau hanya diriku yang memang sudah tak bisa melihat... sakitnya.. pedihnya... luka yang menganga.. lecet oleh cabik pasir... tersiram gulungan air garam ombak... sesekali aku dihempas angin ke arah karang tajam seolah tak mau membiarkan lukaku tak bertambah... sudah tak mampu berkata lagi... sudah tak mampu melihat lg... entah kenapa perasaan ini tak jua hilang... sampai kapan kah perasaan ini bertahan.... ataukah sampai mati aku harus menangungya... atau bahkan selepas aku mati pun masih harus kupertanggung jawabkan... aku sudah putus asa... kali ini tak akan ada yang mengulurkan tangan untuk membantu... aku masih ingat saat bersamamu... saat kita masih berjalan bersama dianak sungai... sebelum dipisahkan oleh ganas samudera.. senyum dan ketawamu saat berjumpa pertama sungguh membuatku tak bisa melupakaan mu... tatapan mata mu saat kepulanganku sungguh membuat hatiku tergetar tak menentu... di sebuah rumah adat kita memulai jalan kita... kau temani perjalananku dengan kecupan di pipiku... bahagia... sungguh ku bahagia... kita lewati perjalanan bersama... kau yang tinggal disebuah benteng kala itu... masih kah benteng itu.... dan aku yang harus melewati sungai dengan tikus berenang didalamnya hanya untuk berjumpa denganmu... sungguh pun ketika melihat kamu tersenyum.. semua derita pedih dan lelah ku serasa hilang...
apakah ini hanya khayalan... ataukah ini kenyataan... kenapa bayangan wajahmu muncul lekat dan semakin nyata diwajahku... ah.. ternyta ini hanya sebuah khayalan... sakit pedih nya hatiku... apa ini yang mengalir dari mataku... apakah aku menangis... tapi kok rasanya begitu manis dan hangat... tak seperti air mata...
apakah ini hanya khayalan... ataukah ini kenyataan... yang bisa kurasakan hanya derap hati ku.... sakit dan pedih... ah.. ini kenyataan... ini bukan mimpi...
No comments:
Post a Comment