Wednesday, December 9, 2009

Protes Diriku Pada Kekosongan Ketika Diri ku Tidak Mampu Bertanya

Protes Diriku :
          Wahai Diriku... Kenapa engkau tidak menuliskan apapun pada judul "ketika diriku tidak mampu bertanya" ?

Diriku :
         Wahai Protes Diriku, ketika diriku tidak mampu bertanya saat itu pastilah diriku telah meninggalkan dunia ini... Bagaimana diriku mampu menuliskan sesuatu pada judul itu ketika diriku telah meninggalkan dunia ini... Jangankan untuk menggerakkan tanganku untuk menulis, menggerakkan jari saja diriku ini sudah tidak mampu Wahai Protes Diriku.... Jangankan untuk menggerakkan jari, mengedipkan mata saja diriku sudah tidak mampu Wahai Protes Diriku... Jangankan untuk mengedipkan mata, bahkan untuk berfikir saja diriku ini sudah tidak mampu Wahai Protes Diriku...

Protes Diriku :
           Wahai Diriku, kenapa dirimu tak mampu bertanya ketika kamu sudah meninggalkan dunia ini ?

Diriku :
           Wahai Protes Diriku, saat diriku telah meninggalkan dunia ini, diriku hanya akan mampu atau tidak mampu menjawab pertanyaan pertanyaan yang ditujukan kepadaku dan menerima akibat dari perbuatan ku selama diriku didunia...

Protes Diriku :
          Wahai diriku, Apakah benar-benar tidak ada saat kamu di dunia ini tidak mampu bertanya ?

Diriku :
          Wahai Protes Diriku, dalam keadaan apapun selama diriku masih ada di dunia ini, diriku akan mampu bertanya... Setidaknya diriku dapat mempertanyakan kenapa diriku tidak mampu bertanya.. Bahkan ketika diriku tidak mampu memperkatakan pertanyaanku, diriku masih dapat menggunakan tanganku untuk menjelaskan pertanyaanku melalui tulisan atau isyarat.. bahkan ketika diriku terbaring terbujur tanpa bisa melakukan apapun diriku masih dapat menggunakan pikiranku untuk mempertanyakan.. paling tidak mempertanyakan pada diriku sendiri...

Protes Diriku :
           Wahai Diriku, Kamu mampu menjelaskan kepadaku ketika diriku tidak mampu bertanya... Kenapa tidak engkau tuliskan saja penjelasan itu ke dalam tulisan ketika diriku tidak mampu bertanya ?

Diriku :
          Wahai Protes Diriku, diriku tidak menuliskan apapun pada judul itu dan meninggalkannya dalam keadaan kosong karena judul itu ketika aku tidak mampu bertanya... Bagaimana diriku mampu menulis ketika diriku tidak mampu bertanya karena saat itu diriku telah meninggalkan dunia ini... Jangan kan untuk menulis.. untuk menggerakkan jari atau mengedipkan mata saja diriku sudah tidak mampu.. Jangankan untuk mengedipkan mata, berfikir saja diriku sudah tidak mampu jadi bagaimana diriku mampu menjelaskan ketika diriku tidak mampu bertanya Wahai Protes Diriku...

Protes Diriku :
          Wahai Diriku, sesungguhnya diriku belum bisa menerima penjelasanmu... Apakah benar-benar tidak ada saat di dunia ini ketika diriku tidak mampu bertanya ? Bagaimana kamu mampu menjelaskan bahwa benar-benar tidak ada saat di dunia ini ketika diriku tidak mampu bertanya sementara dirimu hanya menjalani hidup yang ada dan belum menjalani yang mungkin ada ?

Diriku:
         Wahai Protes Diriku, sebenar benarnya dengan masih adanya dirimu dalam diriku maka pertanyaan-pertanyaan dan protes-protes itu akan selalu ada... dan itu artinya diriku masih mampu paling tidak menggunakan pikiranku... itu menandakan bahwa diriku masih ada di dunia ini Wahai Protes Diriku...

No comments:

Post a Comment