Tuesday, February 9, 2010

Bukan Milik Kita -Part 2-

................
Waktu yang meninabobokkan diriku di atas semua pedih ku dan waktu pula yang telah membangunkan ku, mengingatkan ku atas semua perjalanan yang kita lalui sampai saat ini. Aku dan kamu yang dipertemukan oleh dewa kematian, aku dan kamu yang telah melalui jurang yang kelam sampai ke puncak gunung terang akhirnya memang harus terpisah oleh samudera kenyataan yang membentang luas antara kita. Entah berapa kali kita membuat rakit untuk melaluinya tapi samudera itu sungguh ganas, menghempas setiap asa yang kita bangun. 
 
Pergilah... Arungilah samudera itu sendirian kalau samudera itu menginkan demikian karena itulah samuderamu bukan samudera ku dan tak perlu kau kawatirkan tentang diriku karena disana telah menunggu samudera untukku sendiri. Bukan nasib kita berada dalam satu samudera yang sama tapi bukan berarti samudera kita tak akan terhubung. 
 
Kau lihat itu... Aliran sungai yang begtu jernih mengalir ke arah samuderamu. Mungkin  lewat sungai itulah samuderamu dan samuderaku terhubung. Tak perlu engkau merasa kehilangan diriku, karena lewat sungai itu akan akan menjagamu.
 
Arungilah samuderamu karena mungkin suatu saat nanti samuderamu dan samuderaku akan menyatu, membentuk samudera yang menerima kita berjalan diatasnya.
 
Saat ini kita harus berpisah, berakhir perjalanan kita sampai di sini. Tapi ingatlah, akhir ini akan membawa aku dan kamu menuju sebuah awal, yang mungkin jadi awal dari samudera kita.

No comments:

Post a Comment